Tattva Lingga: Memahami Simbolisme Kekuatan Kreatif
Dalam agama Hindu, tattva adalah pengetahuan mengenai filsafat agama, sedangkan lingga adalah media pemujaan yang memiliki nilai-nilai tattva. Tattva lingga merupakan lima dasar perwujudan Dewa Siwa dan saktinya. Bagi masyarakat Bali, tattva lingga masih tetap dijaga dan dipertahankan hingga saat ini, khusunya bagi penganut agama Hindu di Bali.
Lingga adalah sebuah bangunan yang dipergunakan sebagai media untuk memjua Tuhan beserta manifestasinya sebagai Dewa Siwa. Ditinjau dari bentuknya, tattva lingga merupakan lambing Purusa dan Pradana yang merupakan simbolisme kekuatan kreatif bagi masyarakat Bali. Pertemuan antara Purusa dan Pradana menjadikannya pertemuan positif dan negatif dalam kepercayaan umat Hindu sehingga akan menghasilkan kekuatan.
Konsep Tattva Lingga dalam Memahami Simbolisme Kekuatan Kreatif
Kata Lingga berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “kemaluan laki-laki”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Lingga berarti alat, sarana, perantara, atau penghubung. Sedangkan tattva berhubungan dengan pengetahuan filsafata agama (puja atau pemujaan).
Dalam agama Hindu, sarana pemujaan tak terlepas dari simbol sebagai wujud yang dipuja. Simbol tersebut setidaknya harus memenuhi empat perangkat wajib, yakni:
- Simbol sebagai kontruksi berbentuk kepercayaan yang biasanya adalah inti dari agama.
- Simbol adalah evaluasi penilaian moral yang sarat akan norma, nilai, dan aturan.
- Simbol adalah kognisi yang berupa pengetahuan yang akan dimanfaatkan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan mengenai realitas dan keteraturan dalam kehidupan.
- Simbol adalah sebuah ekspresi pengungkapan.
Fungsi-Fungsi Lingga
Lingga merupakan aspek sekunder dari lambang kelaki-lakian Dewa Siwa, disamping yoni sebagai lambang kewanitaan Dewi Parwati. Aspek utama lingga adalah api atau cahaya sebagai bentuk kekuatan dan kekuasaan. Sedangka Yoni dilambangkan sebagai bumi.
Lingga erat kaitannya dengan tujuan pemujaan masyarakat Hindu. Dan ada beberapa aspek fungsi lingga dalam agama Hindu, yakni:
- Meningkatkan dan memantapkan keimanan dan keyakinan yang mendalam bagi umatnya dalam rangka menumbuhkan ketaqwaan yang akan membentuk setiap kepribadian dan moral manusia.
- Menumbuhkembangkan serta memelihara nilai-nilai budaya melalui seni arca, seni kriya, dan seni Lukis, dan yang lainnya selagi tidak menyalahi aturan kitab Silparastra.
- Memupuk rasa kebersamaan antara umat Hindu dalam mewujudkan sarana pemujaan yang sakral.
Dalam agama Hindu, masyarakatnya melaksanakan upacara dengan menggunakan ketiga kerangka dasar yang diimplementasikan melalui berbagai pelaksanaan. Dalam konsep Sraddha, ajaran tattwa lingga memiliki lima dasar keyakinan yang berupa, Brahman (Tuhan), Atman (roh), Punarbawa (lahir kembali), Kharmaphala (hukum sebab-akibat), Moksa (kebebasan abadi).
Diaplikasikan melalui Tri Kaya suci yang berupa kayika, wacika, dan manacika. Dan selanjutnya direfleksikan ke dalam wujud pancayadnya dengan lima macam kegiatan spiritual yang dilakukan secara bhakti dan tulus.
Makna Pemujaan Lingga dalam Agama Hindu
Lingga adalah tempat suci untuk masyarakat Hindu, baik dari segi bangunan, keunikan pada lingga, ataupun upacara keagamaan khusus umat Hindu. Umumnya pelaksanaan pemujaan menggunakan sarana upacara yang berupa:
- Sebagai lukisan rasa syukur dan terimakasih yang dicetuskan kehadapan Sang Hyang Widhi atas segala anugerah dan nikmatnya.
- Sebagai lukisan permohonan.
- Sebagai lukisan permohonan ampun atas segala dosa, kesalahan, dan kekeliruan yang telah diperbuat.
- Sebagai sarana untuk menggambarkan wujud Tuhan yang akan dipuja.
Makna pemujaan lingga dalam agama Hindu ditinjau dari dua segi, yakni:
1. Makna Religius
Ditinjau dari segi religi lingga bermakna sebagai emosi keagamaan masyarakat yang diyakini sebagai simbol memuja Dewa Siwa. Dari segi religi, masyarakat percaya bahwa ada kekuatan gaib yang memebuat masyarakat lebih dekat dengan Tuhan melalui pmujaan lingga.
2. Makna Simbolis
Ditinjau dari segi simbolis, lingga merupakan lambing Purusa dan Perdana yang berhubungan dengan simbol kekuatan kreatif bagi masyarakat Hindu. Apabila Purusa dan Perdana disatukan maka akan menghasilkan arus posistif sekaligus negatif. Itulah sebabnya memalui pemujaan lingga masyarakat berharap agar diberikan kemakmuran san keselamatan dalam menjalani kehidupan.
Dalam memahami simbolisme kekuatan kreatif, tattva lingga berfungsi sebagai pemersatu umat hindu jika dilihat dari sosial kemasyarakatan dan sosial religious. Selain itu, dalam meyakini keberadaan Tuhannya, manifestasi umat Hindu juga tak terlepas dengan simbol-simbol dalam bentuk arca, keris, patung, barong, dan lainnya.