Tari Legong: Keindahan yang Terpampang di Uang Kertas Rp 50.000 - Cakepane
Notifications

Tari Legong: Keindahan yang Terpampang di Uang Kertas Rp 50.000

Tari Legong, sebuah karya seni yang menggambarkan keanggunan dan keluwesan, telah menghiasi sejarah dan kebudayaan Pulau Dewata sejak zaman dahulu. Dengan gerakan yang feminin dan fleksibel. Tarian ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga merupakan ekspresi dari keindahan dan kedalaman budaya Bali.

Sejarah dan Perkembangan

Menurut penelitian dalam tulisan "Perkembangan Tari Legong Keraton Gaya Peliatan Tahun 1928-1954" oleh Rizki Prihartiningrum, pada awal abad ke-19, tari Legong mulai diajarkan kepada masyarakat luas. Awalnya, tarian ini hanya dipentaskan di kalangan kerajaan dan di puri. Namun, seiring berjalannya waktu, tari Legong menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, dipentaskan di desa-desa oleh para penari dan pengajar yang berada di lingkungan tempat tinggal mereka.

Menurut tulisan "Sejarah Tari Legong di Bali" oleh Ida Bagus Surya Peredantha. Tari Legong awalnya terinspirasi oleh sosok bidadari yang dilihat oleh Raja Sukawati pada saat sedang bertapa di Pura Jogan Agung. Raja tersebut memerintahkan pembuatan 9 topeng yang menggambarkan ekspresi para bidadari, yang kemudian menjadi dasar dari tarian Legong yang kita kenal saat ini.

Makna Mendalam Tari Legong

Gerakan dalam tari Legong menggambarkan kehalusan dan keanggunan, dengan setiap gerakan yang mengalir secara lembut dan menyatu dengan irama musik. Tarian ini bukan hanya sekadar pertunjukan visual, tetapi juga sarat dengan makna dan simbolisme budaya Bali. Melalui gerakan-gerakan yang mengalir, Legong mengisahkan cerita-cerita klasik dan nilai-nilai yang melekat dalam tradisi Bali.

Tari Legong dari Bali adalah sebuah karya seni yang memukau dengan gerakan lentur dan elegan, melambangkan keanggunan dan keindahan budaya Pulau Dewata. Kata "leg" berarti lentur dan elastis, sementara "gong" merujuk pada gamelan. Gabungan dari kedua kata tersebut menggambarkan gerakan tari Legong yang terinspirasi oleh irama gamelan, dinamis, dan terstruktur dengan indah.

Dengan diajarkannya tari Legong kepada masyarakat umum, seni ini tidak lagi terbatas hanya untuk kalangan kerajaan atau elite. Ini menjadi pembukaan baru bagi penyebaran dan pengembangan tari tradisional Bali, sehingga masyarakat luas dapat menikmati keindahan dan kedalaman budaya yang tersimpan dalam setiap gerakan tari Legong.

Tari Legong

Menurut penelitian yang dimuat dalam artikel AVATARA e-Journal Pendidikan Sejarah, tari Legong memiliki nilai sakral dan sering dipentaskan di pura untuk mengiringi upacara Hindu. Awalnya, tarian ini eksklusif untuk kalangan kerajaan dan dipakai sebagai hiburan di istana. Namun, seiring berjalannya waktu, tari Legong mulai diajarkan kepada masyarakat umum, dan terus mengalami modifikasi tetapi tetap mempertahankan ciri khasnya yang halus dan indah.

Daya Tarik Wisata dan Komoditas Pariwisata

Pada tahun 1931, tari Legong mulai menarik perhatian sebagai komoditas pariwisata yang laris di Bali. Berbagai objek wisata mempersembahkan pertunjukan tari Legong untuk menghibur turis lokal dan mancanegara yang datang berkunjung. Tari Legong menjadi bagian tak terpisahkan dari daya tarik wisata Pulau Dewata, menampilkan keindahan dan kearifan budaya Bali kepada dunia.

Lakon dan Kisah yang Digambarkan

Tarian Legong sering mengambil tema-tema dari kisah-kisah epik dan legenda Bali. Misalnya, tari Legong Keraton mengangkat kisah Lasem, yang menceritakan tentang cinta yang tidak berbalas antara Prabu Lasem dan Putri Rankesari. Selain itu, ada pula beberapa lakon lain seperti Kuntir dan Jobog, Legod Bawa, dan Kuntul yang memperkaya repertoar tari Legong dengan berbagai kisah menarik.

Busana dan Tata Rias yang Megah

Pakaian yang dipakai dalam tari Legong menggambarkan keanggunan dan keindahan Bali. Dari gelungan hiasan kepala yang terbuat dari janur dan bunga, hingga kain songket yang ditenun dengan benang perak dan emas, setiap detail busana dan tata rias menambah pesona tari Legong.

Tari Legong bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga sebuah warisan budaya yang memukau dan menginspirasi. Dengan gerakan yang halus, cerita-cerita yang kaya, dan keindahan busana. Tari Legong terus memperkaya dan memperindah kebudayaan Bali, dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan yang berkunjung ke pulau indah ini.

Post a Comment