Mengunjungi Desa Penglipuran: Menelusuri Desa Tradisional Bali yang Penuh Sejarah
Bali tidak hanya terkenal dengan pantainya yang memukau,
tetapi juga dengan kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke
generasi. Salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman budaya yang mendalam
adalah Desa Penglipuran. Terletak di Kabupaten Bangli, Bali, desa ini tidak
hanya menampilkan keindahan alam, tetapi juga menjadi tempat yang kaya akan
sejarah dan adat istiadat Bali. Artikel ini akan membawa Anda menelusuri
keunikan Desa Penglipuran dan mengapa desa ini harus masuk dalam daftar
perjalanan Anda ketika berkunjung ke Bali.
Keunikan Desa Penglipuran
Desa Penglipuran merupakan salah satu desa adat yang masih
mempertahankan kebudayaan Bali tradisional. Terletak di ketinggian sekitar 700
meter di atas permukaan laut, desa ini menawarkan udara yang sejuk dan
pemandangan alam yang menakjubkan. Salah satu daya tarik utama dari desa ini
adalah tata letak rumah-rumah yang sangat teratur, dengan jalan-jalan yang rapi
dan berpadu harmonis dengan alam sekitar. Desa Penglipuran dikenal dengan
konsep Tri Hita Karana, yang mengajarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan
Tuhan. Hal ini tercermin dalam susunan desa yang sangat terorganisir,
menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kedamaian.
Sejarah Desa Penglipuran
Desa Penglipuran memiliki sejarah yang panjang, dan
merupakan salah satu desa Bali yang berhasil mempertahankan tradisi dan budaya
sejak abad ke-10. Nama "Penglipuran" sendiri berasal dari kata
"penglipur" yang berarti "tempat untuk menghibur". Konon,
desa ini digunakan sebagai tempat beristirahat bagi para raja dan bangsawan
Bali pada masa lalu. Hingga kini, masyarakat Desa Penglipuran terus menjaga
tradisi leluhur mereka, baik dalam hal upacara adat, arsitektur rumah, maupun tata
cara kehidupan sehari-hari.
Arsitektur Tradisional yang Menakjubkan
Salah satu daya tarik utama dari Desa Penglipuran adalah
arsitektur rumah tradisional Bali yang masih terjaga dengan sangat baik.
Rumah-rumah di desa ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti
bambu, kayu, dan batu. Keunikan lain adalah pintu rumah yang berbentuk lengkung
dengan hiasan ukiran Bali yang sangat khas. Setiap rumah di Desa Penglipuran
memiliki halaman terbuka yang digunakan untuk kegiatan adat dan sosial
masyarakat.
Salah satu ciri khas arsitektur desa ini adalah sistem
pembagian ruang yang simetris, di mana rumah-rumah dibangun dalam dua sisi
jalan utama yang sejajar. Di sepanjang jalan utama desa, Anda akan melihat
deretan rumah yang tersusun rapi, dengan taman kecil yang indah di setiap halaman.
Hal ini menciptakan pemandangan yang sangat fotogenik dan mengundang rasa kagum
bagi siapa saja yang mengunjungi.
Tradisi dan Upacara Adat
Desa Penglipuran sangat kaya akan tradisi dan upacara adat
yang masih berlangsung hingga saat ini. Salah satu upacara terbesar yang
diselenggarakan adalah Upacara Galungan dan Kuningan, yang merupakan hari raya
penting bagi umat Hindu di Bali. Upacara ini biasanya dilaksanakan dengan
prosesi yang sangat meriah, di mana setiap rumah dihias dengan canang sari dan
penjor (hiasan bambu yang dihias dengan daun dan bunga). Selain itu, masyarakat
Desa Penglipuran juga menjalankan upacara mekedep dan nyepi yang diadakan
setiap tahunnya.
Bagi wisatawan, mengunjungi desa ini memberi kesempatan
untuk menyaksikan langsung upacara adat yang dilakukan oleh penduduk setempat.
Hal ini memberikan pengalaman yang sangat berharga dan mendalam tentang
kehidupan masyarakat Bali yang sangat terikat dengan tradisi dan agamanya.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Desa Penglipuran
Selain menikmati keindahan arsitektur dan budaya desa, ada
beberapa aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan di Desa Penglipuran. Berikut
adalah beberapa aktivitas yang tidak boleh Anda lewatkan:
1. Berjalan Menyusuri Desa: Salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan Desa Penglipuran adalah dengan berjalan kaki di sepanjang jalan utama desa. Anda akan disuguhkan dengan pemandangan rumah-rumah tradisional Bali yang sangat teratur dan indah. Jangan lupa membawa kamera untuk menangkap momen berharga!
2. Mengunjungi Hutan Bambu: Desa Penglipuran juga memiliki
hutan bambu yang indah dan terawat. Hutan ini terletak tidak jauh dari desa dan
menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan. Anda bisa berjalan-jalan
di tengah hutan bambu sambil menikmati ketenangan alam sekitar.
3. Mengenal Kerajinan Lokal: Di sekitar desa, Anda juga bisa
menemukan berbagai kerajinan tangan yang dibuat oleh penduduk setempat, seperti
anyaman bambu, kain tenun, dan ukiran kayu. Ini bisa menjadi oleh-oleh yang
sangat khas dari Bali.
4. Menikmati Kuliner Tradisional: Jangan lewatkan kesempatan
untuk mencoba berbagai makanan tradisional Bali yang lezat. Di Desa
Penglipuran, Anda bisa mencicipi hidangan seperti babi guling, lawar, dan
berbagai makanan lokal lainnya yang disajikan oleh penduduk desa.
Aksesibilitas dan Tips Mengunjungi Desa Penglipuran
Desa Penglipuran dapat dijangkau dengan mudah dari Denpasar,
yang berjarak sekitar 45 menit berkendara. Anda bisa menggunakan kendaraan
pribadi atau menyewa mobil. Selain itu, ada banyak agen wisata yang menawarkan
paket tur ke desa ini.
Untuk pengalaman yang lebih menyeluruh, disarankan untuk
mengunjungi desa ini di pagi hari ketika suasana masih sejuk dan belum terlalu
ramai dengan wisatawan. Jangan lupa mengenakan pakaian yang nyaman dan sesuai
dengan adat setempat, terutama jika Anda berencana untuk mengunjungi pura atau
mengikuti upacara adat.
Desa Penglipuran bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga sebuah perjalanan ke dalam budaya Bali yang kaya dan mendalam. Dengan sejarahnya yang panjang, arsitektur tradisional yang memukau, serta tradisi adat yang masih hidup hingga saat ini, Desa Penglipuran adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memahami kehidupan dan kebudayaan Bali secara lebih mendalam. Jadi, jika Anda sedang merencanakan liburan ke Bali, pastikan Desa Penglipuran ada dalam daftar perjalanan Anda!